BY : Ali Amiq Zaid
Di pagi hari yang yang cerah, Farel
terlambat bangun untuk yang kesekian kalinya. Farel pun bergegas untuk mengayuh
spedanya menuju ke sekolah, rumah Farel cukup jauh dari sekolah, dan Ia pun
datang telat lagi, seperti biasa ia selalu di marahi ole gurunya karena selalu
telat
Guru “sudah berapa kali bapak bilang ke kamu Farel” dengan nada marah
Dengan pasrah Farel berkata “iya
maaf pak, tadi saya telat bangun”
Guru “kamu ini.. selalu aja telat bangun..”
Farel “saya janji pak besok gak bakalan telat lagi”
Guru “banyak alasan kamu, sebagai hukumannya kamu hormat tiang bendera
sampai istirahat”
Farel “tapi pak..”
Guru “gak ada tapi tapi, hormat sana”
Dengan pasrahnya Farel pun melangkah
menuju tiang bendera. “kriiinggg” akhirnya bel istirahat pun berbunyi, selesai
sudahah hukuman Farel, dan farel pun pergi ke kelasnya. Seperti biasa ia
membuka bekal yang ia bawa dari rumah yangdi siapkan oleh ibunya sejak pagi.
Farel memang terkenal sebagai anak manja, bahkan menyusun buku pun ia tak
pernahh, malah ibunya yang selalu mempersiapkan buku dan bekalnya untuk
kesekolah.
“cia elah anak mama bawa bekal” sahut Hendri yang tiba tiba duduk di
sebelah Farel
“hahaa.. iya nih ndri, biasa ibu gue. Lu mau nggak??” sambil menawarkan
bekalnya kepada Hendri
“ah enggak lanjut aja. lu harus makan, lu kan lagi sakit” jawab Hendri
sambil menolak
“oh oke deh, gua lanjut dah” jawab farel sambil menyuap nasi
Sejak kecil Farel sudah mengidap penyakit
kangker otak, iya pernah koma hampir 2 minggu di rumah sakit. Dokter bilang dia
gak bole terlalu banyak berfikir tau stres, maka itu Hendri selalu ada bersama
Farel. Dia bisa i bilang sahabat karibnya Farel, mereka sering bercanda berdua
hingga ketawa ngakak. Hanya Hendri lah yang tahu penyakit farel, Farel gak mau
penyakitnya di kethui orang banyak.
Sepulang sekolah Farel dan Hendri selalu
bermain game online, mereka sangat hobby bermain game online di warnet faforit
mereka. Merak bermain hingga berjam jam. Karna mereka keasikan main merak
akhirnya merasakn ada yang aneh di perutnya, yaitu lapar. Mereka pergi ke
tempat faforitnya yang ke dua yaitu taman, di taman selalu ramai dan banyak
yang berjualan makanan. Itu ada lah ssaran empuk bagi mereka dan perutnya.
Tengah menyantap makanan, Farel pun
melihat sesosok perempuan yang sangat cantik.
“bidadari coy..” Sentak Farel
“mana...” dengan reflek hendri menjawab sambil menelan makanan yg belum
selesai ia kunyah
“itu bro yang pakai baju putih” jawab Farel sambil menunjuk ke arah
perempuan itu
“owh itu,, cantik juga tuh. Bolehlah” jawab hendri sambil mengangguk
anggukan kepalanya
“carikan namanya Ndri” pinta Farel pada Hendri
“oke gua cariin, biarlo gak jomblo lagi” jawab hendri dengan tertawa
Saat Farel memandangi perempuan itu,
perempuan itu berbalik memandang Farel
dan Farel pun menjadi salah tingkah, perempuan itu tersenyum saat
melihat farel yang salah tingkah. Setelah selesai makan Farel dan Hendri pergi
mengiti perempuan itu, ternyata rumahnya tidak jauh dari taman. Farel dan
Hendri pun mengkayuh sepeda mereka untuk pulang, rumah Hendri tidak jauh dari
rumah Farel, mereka sudah lama bertetanggan.
Beberapa hari kemudian akhirnya Hendri pun
mendapatkan nama perempuan itu, dan perempuan itu bernama Nadhira. Hendri
memang terkenal dengan mencari tau nama seseorang, entah dari mana ia bisa
tahu. Farel sangat senang mendengar kabar itu, Farel pun pergi ketaman,
ternyata Nadhira ada di taman, Farel membranikan diri untuk berkenalan
“hai..” saut Farel kepada nadhira sambil tersenyum
“iya..” balas nadhira sambil terkejut
“kamu nadhira kan”
“ iya..” jawab nadhira sambil bingung
“aku Farel” sambil menyodorkan tangannya ke nadhira
“owh iya.. kamu tau nama aku dari mana” tanya nadira
“owh itu.. aku tau dari temen aku temenan sama temannya teman kamu”
“maksudnya..??” tanya nadhira sambil bingung
“pokoknya gitulah nad” jawab farel karna malas mikir
“owh iya deh rel”
“kita kok udah manggil nama gitu ya” tanya Farel
“hahahha.. kamu yang duluan kan, ya udah aku ikut” jawab nadhira sambil
tertawa
Farel dan Nadhira pun kini menjadi akrab,
dan mereka juga tukaran nomer hp dan pin BMM. Farel pun menceritakan tentang
kedekatannya dengan Nadhira ke pada hendri, hendri pun juga senang mendengar
kabar tersebut. Setelah beberapa lama, Farel merasakan ada sesuatu di hatinya
yang harus di ungkapkan dan begitu pula Nadhira, Farel menceritakan kepada
Hendri tentang perasaannya pada nadhira. Hendri menyuruh Farel mengungkapkan
perasaannya terhadapa Nadhira dan seketika itu Farel memberi tahu nadhira
BlackBerryMassanger agar ia menemui arel di taman jam 3 sore, dan seperti biasa
Farel telat lagi.
“hai nad, lama ya nungunya”
“ah enggak kok, aku juga baru datang”
“owh bagus deh” jawab Farel sambil lega
“ada apa kok kamu nyuruh aku ke taman rel”
“aku mau ngomong sesuatu nad”
“ngomong apa.?” Tanya nadhira dengan penasaran
“sebenarnya aku udah lama suka sama kamu, kamu maukan jadi pacar aku”
sambil menyodorkan seikat bunga mawar yang ia simpan di belakang punggungnya
Nadhira pun terkejut dan tersenyum
bahagia tanpa satu kata pun yang terucap dari mulutnya, ia terpaku menatap
Farel. Dengan senangya nadhira menganggukan kepalanya, dengan bahagianya Farel pun memeluk Nadhira
dan berbisik “I love you nad” Nadhira pun tersenyum dan memeluk erat Farel
sambil berkata “love you too rel”
Farel dan Nadhira pulang bersamaan
memangsih rumah mereka lumayan jauh , tapi jalan rumah mereka searah. Setibanya
Farel di rumah, Farel menjadi gila tak menentu sangkin bahagianya hingga ia
loncat loncat gak jelas. Di tengah tiba
tiba Farel merasakan kepalanya sangat sakit, penyakitnya kambuh, Farel langsung
merebahkan badannya di tempat tidur, dan akhirnya farel pun tertidur pulas di
kamarnya.
Kesokannya, setiba di sekolah seperti
biasa di pagi hari Farel dan hendri selalu bergosip tentang Nadhira.
“woi ndri..” sapa Farel
“wah.. elu rel, tumben kagak telat luh,”
“sekarang gua kagak mau telat lagi”
“timben tumbenan,, bagus deh. o iya gimana tuh si Nadhira?”
“gua udah Jadian coy.” Sembil bahagia ia menjawab
“beneran loh? Wah bagus deh, akhirnya temen gua kagak jomblo lagi” jawab
hendri sambil tertawa
“yoi coy” jawab Farel sambil tersenyum bahagia
Sepulang sekolah Farel mengajak Nadhira pergi ke taman, sesampainya
di taman mereka biasa duduk berdua di dekat pancuran taman dan Farel pun
memberikan seikat bunga kepada Nadhira sambil berkata “i love you nad” nadhira
pun tersenum tersipu malu menerima bunga itu sambil berkata “love you too rel”
mereka kini menjadi sepasang kekasih yang bahagia. Farel sangat sayang kepada
Nadhira, sehingga iya selalu meng iyakan apa kata nadhira, bahkan marah pun
farel tidak sanggup, ia takut melukai hati nadira.
Sudah 3 minggu Farel dan Nadhira menjalani
kisah cinta yang sangat romantis, tapi di minggu ke empat ini Nadhira agak
susah di hubungi, Farel selalu berfikir positive thinking kepada nadhira. Farel
tak lelah lelahnya memberi perhatian kepada nadhira, walaupun Nadhira selalu
telat membalas pesan dari Farel. Farel selalu menunjukan senyumnya jika bertemu
Nadhira, seakan tak pernah terjadi apa apa. Begitu besarnya cinta dan kasih
sayang Farel pada Nadhira, Farel tak pernah peduli sebesar apa cinta dan sayang
Nadhira padanya. Yang ia pikirkan hanyalah cinta dan kasih sayangnya yang ia
harus berikan kepada kekasih tercintanya Nadhira.
besok adalah hari anniversary Farel dan
Nadhira yang pertama, Farel ingin mebuat surprize kepada Nadhira di hari yang
spesial ini. Farel pun meminta solusi kepada Hendri, sebagai sahabat karib yang
baik, hendri pun membantu Farek untuk menyusun rencana yang akan di buatnya
untuk kekasih tercintanya Nadhira.
“rel, lokasi rencananya di mana maulo buat rel?” tanya Hendri
“rencanya di taman ndri, di tempat gua nyatain cinta gua ke dia” jawab
Farel
“wah tempat bersejarah banget tuh coy” sahut Hendri
“iya ndri, gua mau bikin moment spesial yang gak akan bisa dia lupakan
dalam hidupnya”
“wah, ternyata cinta dan kasih sayanglo sama nadhira besar juga ya”
sahut Hendri
“dia satu satunya alasan kenapa gua bahagia, karna dia ndri”
Mereka pun termenung menatap
langit, tiba tiba entah mengapa kepala Farel terasa sakit, penyakitnya kambuh
lagi.
“aduh..” teriak Farel sambil memegang kepalanya karna kesakitan
“eh rel lu gak papakan?” tanya Hendri dengan cemas
“gak tau ndri, tiba tiba kepala gua sakit nih”
“udah luh istirahat aja, biar gua yang atur rencana ini, lu gak usah
banyak mikir rel”
“makasih ya ndri, elu emang sahabat terbaik gua” sahut Farel dengan
senyum sambil kesakitan”
“udah lu tidur aja, gua tidur di rumah lu deh, ntra gua izin sama ibu
gua”
“oh iya ndri jangan bilang ke nadhira ya tentang penyakit gua, gua Cuma
gak mu aja dia khawatir”
“oke maslah itu aman, pokoknya lu sekarang istiraha” jawab Hendri dengan
tegas
Hendri pun menelfon ibunya meminta izin
bahwa ia malam ini tidur di rumah Farel, ibu hendri selalu mengizinkannya,
hendri sudah biasa tidur di rumah Farel, begitu juga sebaliknya. Ibu Hendri dan
ibu Farel juga cukup dekat. Hendri juga meminta izin kepada ibu farel bahwa
malam ini ia akan tidur di kamar Farel.
“tante, Hendri malam ini tidur di sini yah tante” sahut Hendri
“ya udah gak papa ndri, seperti biasalah, malah pekek izin izin lagi”
jawab ibu farel sambil tertawa
“owh oke deh tante” jawab Hendri
“udah izin sama ibu kamu kan?” tanya ibu farel
“owh udah tante”
“bagus deh,”
Hendri pun langsung melangkahkan kakinya
menuju kamar Farel, ternyata Farel sudah terlelap duluan “wah ni anak udah
molor aja” sahut Hendri sambil merebahkan badannya di sebelah Farel, Akhirnya mereka pun terlelap. Di pagi hari Farel pun
bangun dan ia membangunkan hendri
“hoi ndri bangun, skolah gak lu”sambil menggoyangkan badan Hendri
“iya iya, tumben lu cepet bangun” jawab hendri yg masih mengantuk
Farel dan Hendri pun mengkayu sepedanya
menuju kesekolah, setiba di kelas mereka menyusun rencana untuk sepulang sekola
nanti. Farel pun mengirim pesan kepada Nadhira agar pukul 3 nanti untuk
menemuinya di taman tempat ia biasa duduk bersama, nadhira pun mebalas pesan
yang di kirimkan ponsel Nadhira. Bel
pulang pun berbunyi Farel dan Hendri membagi tugas. Farel pergi mencari bunga
untuk kekasihnya Nadhira sedangkan Hendri pergi ke taman untuk mempersiapkan
semuanya.
Kali ini Farel memilih bunga yang tidak
sepert biasanya, ia hanya memilih se tangkai bunga mawar yang merah merona,
entah mengapa Farel sangat tertarik dengan setangkai bunga itu. ternyata bunga
mawar itu adalah bunga mawar merah yang langkah, harganya pun cukup mahal, demi
kekasihnya Nadhira tercinta apapun ia lakukan.
Sesampainya di taman rencana pun telah di
siapkan oleh Hendri. Dengan taburan bunga warna warni berbentuk hati, balon
balon warna warni yang mengelilingi dan dua spanduk yang bertulisan “happy
anniversary my Beloved” dan “ love you Nad, you always is the best” Farel pun
terkejun dan sangat senang melihat hasil karya sahabatnya.
“thanks ndri, loe emang sahabat the best gua” sahut Farel dengan senyum
yang bahagia
“untuk sahabat gua, apa yang enggak, lu udah gua anggap saudara gua
sendiri”
“thanks ndri” saut Farel dengan terharu
Farel pun menyiapkan dirinya untuk menyambut
kekasih tercintanya Nadhira. Pukul sudah menunjukan pukul 3, nadhira pun belum
kunjung tiba, padahal ini sudah waktu pejanjian mereka. Farel tetap sabar
menanti Nadhira. Farel pun menelfon Nadhira, tefonnya tidak di angkat, farel
mencoba mengirm pesan namun juga tak ia balas. Ia sangat susah di hubungi,
waktu pu menunjukan pukul 5 lewat, farel pun tetap menanti tapi Nadhira pun tak
kunjung tiba. Hendri pun menyuruh Farel agar pulang saja, matahari hampir
terbenam, dengan kecewanya Fareh pulang kerumah dengan setangkai mawar merah
merona yang akan ia berikan pada nadhira.
Sesampai di kamara, farel termenung kecewa
sambil duduk di asat kasurnya. Ponsel farel pun berdering karna pesan masuk,
saat ia buka ternyata dari nadhira yang berisikan “sayang maafya tadi aku gak
bisa ke taman, soalnya aku ada janji dengan teman” farel pun dengan senyum
membalas pesan Nadhira “owh iyadeh sayang, gak papa kok. Owh iya happy
anniversary kita yang pertama ya, semoga kita masih bersama anniversary kedepannya,
aku sayang kamu nad, love you” dengan lama farel menunggu balasan Nadhira,
akhirnya nadira membalas pesan pesan Farel “owh iya aku hamir lupa yang, happy
anniversary too, and love you too rel” farel pun dengan senyumannya menerima
pesan itu. dia sangat bahagia, walaupun nadhir tidak datang ke taman, padahal
farel akan lebih bahagia jika nadhira datang ke taman.
Setelah Farel menutup pesan dari Nadhira,
kepala Farel terasa sangat sakit, kali ini sakitnya sangat luar biasa dari
seperti biasanya. Farel pun merebahkan tubuhnya di tempat tidur, hingga i
akhirnya terlelap. Keesokannya kebetulan hari ini tanggal merah, Farel pun
berencana ke rumah Nadhira, ia sengaja tidak memberi tahu nadhira agar menjadi
surprize ke nadhira. Farel pun mengkayuh sepedanya menuju kerumah nadhira
sambil membawa mawar yang tidak jadi ia berikan pada hari anniversary mereka.
Setiba di depan rumah Nadhira, Farel melihat sebuah mobil mewah yang terparkir
di halaman rumah Nadhira, Farel tak mempedulikan mobil itu ia bergegas melangkahkan
kakinya menuju pintu rumah Nadhira. Setiba di depan pintu rumah Nadhira, Farel
melihat Nadhira sedang bernesraan bersama seorang lelaki di sofa ruang tamu
rumahnya. Nadhira pun berlari ke arah pintu rumahnya menghadang Farel
“farel.. kamu ngapain di sini, kok gak bilang bilang” tanya Nadhira
dengan terkejut
“aku cuma mau ngasih bunga ini, rencananya maungasih kamu kemaren, tapi
kamu gak bisa datang. Makanya hari ini aku ngasih bunganya sama kamu” jawab
Farel sambil menyodorkan bunga
“heh. Kamu siapa? Ngasih ngasih bunga ke pacar orang, mua gua tonjokluh”
sahut pria itu sambil mengarahkan tangannya ke arah Farel. Ndira pin menahan
tangan pria itu dan pria itu mengambil bunga yang di berikan ke Nadhira tadi
dan ia membuangnya. Farel langsung mengambil bunga yang di buang oleh pria itu
“rel, mending kamu pulang deh” sahut nadhira
“ia nad, aku pamit pulang dulu ya” jawab Farel dengan senyum yg terpaksa
“sana pergilo dasar laki laki tak tau diri” teriak pria itu
“sudah!” sentak Nadhira
Farel pun mengkayuh sepedanya dengan perasaan
yang kecewa sambil membawa mawar merah itu. tengah perjalanan ia merasakan
kepalanya begitu sakit dan ia pun mempercepat kayuhan sepedanya menuju rumahnya.
Sudah tiga minggu lebih nadhira tidak
mendengar kabar dari Farel. Nadhira merasa khawatir apa mungkin semenjak
kejadian itu perasaan Farel menjadi terluka. Nadhira mencoba menghubungi Farel,
Namun Farel masih tak bisa di hubungi. Keesokannya Nadhira mendapatkan kabar
Dari Hendri bahwa Farel sedang koma di ruang ICU, Hendri meminta Nadhira agar
dapat pergi ke rumah sakit atas pinta Farel
“dengan nadhira?” sahut Hendri dalam telfon
“iya saya sendiri. ini siapa ya?”
“saya hendri sahabatnya Farel”
“owh hendri, iya ada apa ndri?”
“kamu bisa ke RSUD sekarang, Farel sedang koma di ruang ICU”
“astaga.. baiklah ndri, aku akan kesana sekarang juga”
Nadhira terkejut mendengar berita
tersebut, dan ia pun bergegas menuju ke RSUD. Ia menyetpo taksi dan pergi
menuju RSUD. setelah sampai di RSUD nadhira bertanya pada resepsionis rumah
sakit.
“mbak, pasien yang yang di ruang ICU yang bernama Farel di mana ya mbak”
“tunggu sebentar ya dek” jawab suster sambil mencari daftar paisien
“pasien tersebut baru saja di pindah kan di rungan biasa dek”
“ruangan berapa ya mbak?” tanya Nadhira
“di ruang 117 dek di lantai 3”
“makasih ya mbak” jawab Nadhira sambil berlari menuju ruangan Farel
“sukurlah farel udah di pindahin di ruang
biasa, mungkin dia udah baikan” dalam hati nadhira berkata. Setelah sampai di
depan rungan Farel, Nadhira pun bembuka pintu dan di situ sudah berdiri Hendri,
Ibu dan ayahnya Farel. Farel menoleh ke arah Nadhira dengan senymannya yang
selalu ia lontarkan ke Nadhira, ia terbaring lemas tak berdaya.
“sini..” sahut Farel pada Nadhira
nadhira pun melankah menuju
farel. Ia berdiri tepat di samping farel terbering
“kamu kok gak jenguk aku sih, padahal aku kangen sama kamu” sahut Farel
“kamu kok gak bilangsih kalo kamu sakit sih rel” dengan wajah yang sedih
“aku gak mau kamu khawatir, kalo aku cerita tentang penyakit aku nanti
kamu bisa sedih, aku gak mau kamu sedih, aku gak bisa lihat kamu sedih, aku tu
sayaang banget sama kamu. Kamu adalah alasan aku kenapa aku masih bisa bertahan
dari penyakit ku ini, you are my princes nad”
Nadira menundukan kepalanya, air matanya membanjiri pipi Nadhira
“sayang? Kamu nangis” tanya farel, Nadhira pun tak menjawab, tangisnya
makin keras
“kamu jangan nangis dong, sayangnya Farel gak boleh nangis” sahut farel,
nadhira masih tak menjawab, tangisannya makin keras dan makin terisak
“nad sini” sahut farel dengan senyum nadira masih tak menjawab
“sayang.. sini peluk aku dong” akhirnya tangis nadhira mulai mereda,
walaupun ia masih terisak isak, Nadhira mengangkat kepalanya, ia melihat
senymuan farel yang begitu khas. Namun tak seperti biasa, kali ini pipi farel
berlinang oleh air mata, ia pun memeluk farel
“cium kening aku dong Nad” pinta Farel
nadhira pun mencium kening
Farel dengan berlinang air mata. Saat nadhira mencium kening Farel, Farel
melontarkan sebuah kata kepada Nadhira “cinta mu akan ku simpan di tidur panjang ku,
love you nad” setelah Farel melontarkan kata tersebut, ia menghembuskan nafas
terakhirnya dan terkulai lemas di pelukan kekasih yang tercintaya Nadhira.
Dengan nangis yang deras dan terisak isak nadhira membalan kata yang di
lontarkan farel tadi “love you too rel” dengan terisak isak ia mengucapkannya.
Semua yang di ruanga tersebut menangis, dokterpun tiba untuk mengecek keadaan
Farel. Farel kini tlah tiada, ia pergi dengan senyuman yang khas. Pada akhirnya
farel pun kini seluruh tubuhnya telah di selimuti oleh kain.
Tak berapalama dengan hati yabg masih
bersedih, Hendri menceritakan sesutu pada Nadhira, sebenarnya waktunya masih
ada tiga bulan lagi, tapi ia ingin di pindahkan di ruangan biasa saja. Farel
menyuruh hendri agar Nadira dapat ke RSUD. Farel sangat ingin bertemu dengan
nadhira untuk yang terkhir kalinya, itulah sebabnya farel menyuruh Hendri
meminta Nadhira datang RSUD. Farel yang begitu mencintai dan sangat menyayani
Nadhira kini ia tlah tiada.
Kesokannya adalah hari Farel di makamkan,
semua menangis di pemakaman, keluarga Farel
Ibu farel mengajak Nadira untuk ke rumah
Farel. Di saat nadhira dan ibu Farel pulang, dari dalam mobil Nadhira melihat
sosok bayangan Farel di sebelah makam Farel di tengah gerimisnya hujan yang
tengah tersenyum ke arah nadhira, senyuman khas yang selalu ia lontarkan ke
Nadhira sambil memegang se tangkai mawar merah, nadhira membalas senyuman
bayangan farel, ia tersenyum sambil berlinang air mata
Sesampai di rumah ibu Farel menunjukn
kamar Farel, ia menyuruh mengambil barang farel yang bisa di bawa untuk menjadi
kenang kenangan Farel bagi Nadhira. Nadhira membuka lemari Farel. Ia sangat
terkejut melihat dinding dinding lemari yang di penuhi foto Nadhira, nadira
melihat sebuah bunga mawar mereah yeng terletak di sudut lemari, nadhira pun
mengambil bunga tersebut. Di bunga itu di ikat kan sebuah note yang berisi
“dear Nadhira tercinta, Happy anniversary yang pertama sayangku, semoga
hubungan kita baik baik aja ya, aku sayang bangetloh sama kamu, walaupun aku
tau cinta dan sayang kamu gak begitu besar ke aku, tapi aku ikhlaskok, aku
sayang sama kamu itu tulusloh, jangan cuek cuek lagi ya sayang, aku berharap di
anniversary kita kedepannya kita masih bersama. love you nad, aku sayang kamu”
Nadhira menangis setelah membaca note itu, ia baru ingat kalo sekarang adalah
hari anniversarynya yang ke dua, farel masih berharap mereka masih bersama,
Nyatanya tidak.
Nadhira sangat menyesali perbuatannya yang
lakukan terhadap Farel. Ia menyesal telah menyia nyiakan cinta farel yang
begitu ikhlas dan sayangnya yang begitu tulus. Kini nadhira tak dapan
melontarkan sepatah katapun, Ia hanya bisa menangis. Begitulah akhir kisah
cinta mereka yang begitu sedih
Pesan : jangan sia siakan orang
yang mencintai mu dengan ikhlas dan menyayangimu dengan tulus. Karna esok atau
lusa, ia belum tentu masih ada untuk mu yang memberikan cinta yang ikhlas dan
kasih sayang yang tulus pada mu
No comments:
Post a Comment